Jumat, 16 Maret 2012

janji yang harus dipenuhi


Bismillahirrahmanirrahim

Lelahkah ?? ini belum seberapa. kita telah membuat janji dengan Allah. Janji yang diikrarkan sejak dalam kandungan. tidak ingatkah dengan janji itu? janji untuk tunduk kepada aturan - Nya, menjadikan Allah sebagai Rabb kita.

" Bukankah aku ini Tuhanmu" , Manusia ( dalam alam ruh ) menjawab " Benar, kami menjadi saksi".
 ( Q.S Al-A'raf : 172)

 dan ingatlah orientasi seorang muslim adalah 

" Sesungguhnya shalatku, Ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam." ( Q.S Al- An'am : 162)

jalan ini memang tidak mulus, begitu banyak duri yang harus dihadapi. mau menyerah ??jika iya, maka itu adalah pengingkaran janji kepada Allah. padahal setiap amal yang kita kerjakan adalah jual beli yang ditawarkan Allah kepada kita. Allah telah memberikan kepada kita begitu banyak fasilitas, dimulai dari ujung kepala sampai kaki, fasilitas hidup yang sungguh luar biasa. tapi kembali kepada diri kita, apakah sudah kita manfaatkan fasilitas yang diberikan Allah kepada kita???? 

" Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberi surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur'an. dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain dari pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. " ( Q.S At-Taubah : 111)

bergembiralah. karena setiap yang kita lakukan ada balasannya dari Allah, apabilayang  kita kerjakan diniatkan karena Allah.kembali ke niat dan azzam seta ke istiqomahan diri masing-masing.

jangan mengeluh ..!!kita pasti sering mendengarkan kisah-kisah dari sahabat-sahabat dulu . begitu besar perjuangan dan pengorbanan yang mereka lakukan. kalau dibandingkan dengan kita sekarang, jauh sekali..apa yag sudah kita lakukan?jangan mengeluh saudaraku ..!!
ketika engkau merasakan kecewa dengan jalan ini. telitilah, kita kecewa pada jalan ini, atau pada diri sendiri. 

tuntaskan janjimu kepada Allah...ini takdir ...!!!

" Bukan Kita yang memilih takdir
takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah
kita selalu harus mencoba untuk membidik 
dan melesatkannya disaat yang paling tepat. "( Shalahuddin Al Ayyubi) 


" Saat aku lelah menulis dan membaca
 diatas buku-buku kuletakkan kepala
 dan saat pipiku menyentuh sambpulnya
 hatiku tersengat 
KEWAJIBANKU masih berjebah, BAGAIMANA MUNGKIN AKU BISA BERISTIRAHAT???? 
( Imam An-Nawawi)

kembali tanyakan kepada diri masing-masing.
Dakwah yag menjadi bagian kita, atau kita yang menjadi bagian dari dakwah????

 wallahua'lam...untuk diri pribadi dan orang lain. . semoga bermanfaat.